
Jakarta –
Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti berdialog dengan guru dan siswa SMPN 25 Jakarta serta sejumlah anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) jelang Hari Guru Nasional 2022.
Dalam audiensi tersebut, Krisdayanti, guru dan siswa berdiskusi tentang isu dan gagasan terkait kesehatan jasmani dan rohani di sekolah. Belakangan diketahui, salah satu guru yang mendukung program kesehatan dan anti-bullying di sekolah itu masih berstatus guru honorer.
Krisdayanti menuturkan, dalam rangka Hari Guru Nasional 2022, dirinya berharap pemerintah ke depan mampu memberikan kesejahteraan yang layak kepada para guru. Sebab, dari segi kesejahteraan, guru honorer tetap memberikan yang terbaik dalam mendidik siswa.
“Memang (soalnya) guru honorer masih punya keluhan, katanya kuat, hebat, tidak mau down dalam proses belajar mengajar, nanti tidak ada siswa. satu nomor,” kata KD kepada detikEdu, Kamis (24/11/2022).
Anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan itu juga menyoroti bagaimana guru perlu hidup layak di lingkungan yang sehat.
“Yang ada di sekitar mereka, yang di media juga, masih ada guru honorer yang digaji Rp 300.000 sebulan, tinggal di lingkungan sekolah, di bagian toilet, ini yang tidak pantas kita berikan kepada guru. Mereka adalah bola lampu, mengajari kita pelajaran. Menjadi panutan bagi orang tua yang diturunkan untuk mendidik anak ada di tangan guru,” kata Krisdayanti.
“Jadi harapan saya pemerintah benar-benar hadir, tidak ada kesenjangan, dan memberikan kesejahteraan yang layak kepada para guru, dengan menjadikan mereka ASN,” imbuhnya.
Krisdayanti menambahkan, pihaknya juga berharap proses belajar mengajar dengan Mandiri Belajar ini dapat mendukung komunikasi dua arah antara guru dan siswa ke depannya.
“Saya ingin, sesuai program pemerintah, Belajar Mandiri benar-benar bisa menjadikan proses belajar mengajar sebagai sebuah kebutuhan. Diharapkan guru dengan bahasa yang lebih mendalam dan sederhana mampu melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih sesuai dengan kompetensi anak. -cara,” katanya.
“Diharapkan juga guru bisa mengajar out of the box, tidak terpaku pada kurikulum. Sekarang kita dalam project (pembelajaran berbasis) untuk membahas hal-hal yang terjadi di masyarakat,” tambah Krisdayanti.
Simak Video “Ancam Mogok, Guru Honorer Tuntut Penunjukan Tenaga P3K”
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)