
Jakarta –
Bunglon merupakan salah satu hewan unik karena dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya. Tapi bisakah bunglon mengubah tubuhnya menjadi semua warna yang mereka inginkan?
Bunglon adalah sejenis kadal dari keluarga Chamaeleonidae. Selain kemampuan untuk mengubah warna, bunglon memiliki banyak ciri lain yang membuatnya istimewa, antara lain kaki seperti burung beo, mata yang dapat melihat ke dua arah yang berbeda sekaligus, serta lidah dan ekor yang panjang.
Bunglon juga memiliki beragam warna, seperti merah muda, biru, jingga, merah, kuning, hijau, dan biru.
Total ada sekitar 160 spesies bunglon di dunia yang bisa ditemukan di Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Utara, menurut informasi yang dikutip dari Wonderopolis.
Kesalahpahaman tentang Bunglon
Saat ini, banyak orang percaya bunglon berubah warna untuk menyamarkan diri dan bersembunyi dari pemangsa.
Padahal, bunglon adalah hewan yang sangat cepat dan bisa berlari hingga 33 km per jam. Dengan kecepatan tersebut, bunglon dapat dengan mudah kabur dari predator.
Bukan untuk kamuflase, inilah mengapa bunglon berubah warna
Jadi mengapa mereka ingin mengubah warna? Para ilmuwan percaya bahwa bunglon berubah warna untuk mencerminkan suasana hati mereka.
Dengan mengubah warna tubuhnya, bunglon mengirimkan sinyal komunikasi ke bunglon lainnya. Misalnya, warna yang lebih gelap cenderung menonjol bunglon sedang marah Sementara itu, warna yang lebih cerah bisa digunakan untuk memikat pasangan.
Beberapa bunglon juga berubah warna untuk membantu tubuhnya beradaptasi dengan perubahan suhu atau cahaya.
Misalnya, bunglon yang kedinginan dapat berubah menjadi lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas dan menghangatkan tubuhnya.
Jadi, bisakah bunglon mengubah warna apa pun yang mereka inginkan? Jawabannya adalah tidak. Ini karena bunglon berubah warna sebagai bentuk komunikasi sosial, menyampaikan suasana hati, dan beradaptasi dengan suhu atau cahaya.
Bagaimana Bunglon Berubah Warna
Para ilmuwan percaya bahwa bunglon mengubah warnanya dengan memanipulasi sel khusus yang disebut kromatofora, yang mengandung berbagai pigmen berwarna.
Misalnya, ketika bunglon ingin menyampaikan perasaan atau pesan tertentu, otaknya mengirimkan pesan ke kromatofor, yang kemudian menggerakkan pigmen untuk mengubah warna bunglon.
Namun, para peneliti juga percaya bahwa pigmen bukanlah satu-satunya mekanisme yang digunakan bunglon untuk mengubah warnanya.
Studi terbaru menunjukkan bahwa bunglon juga memiliki lapisan sel khusus yang disebut iridofor di bawah kulitnya.
Sel khusus ini, yang mengandung pigmen dan memantulkan cahaya, terdiri dari ratusan ribu kristal guanin. Bunglon dapat melonggarkan atau mengganti kulitnya dan menyebabkan sel-sel khusus ini bergerak dan mengubah strukturnya.
Para peneliti menemukan bahwa ketika ini terjadi, sel-sel ini bertindak seperti prisma, memantulkan panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk menciptakan variasi warna dalam cahaya. bunglon yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Tonton Video “Ratusan Satwa Langka di Kenya”
[Gambas:Video 20detik]
(fase/dua)