
Jakarta, CNBC Indonesia – Timnas Argentina berhasil mengamankan satu tiket ke final Piala Dunia 2022 setelah menang telak 3-0 atas Kroasia.
Kemenangan Argentina dicetak oleh kapten Lionel Messi dan dua gol dari wonderkid Alvarez. Tempat kelahiran legenda Maradona dan Mario Kempes telah mencapai final untuk keenam kalinya selama Piala Dunia.
Dari lima final sebelumnya, Argentina memenangkan 2 kejuaraan pada tahun 1978 dan 1986. Terakhir kali Argentina mencapai final adalah pada tahun 2014 melawan Jerman. Saat itu Argentina harus takluk 1-0 lewat gol tunggal Mario Gotze.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Messi dkk memikul beban berat di final karena satu-satunya harapan masyarakat Buenos Aires adalah sepak bola. Dalam urusan ekonomi Argentina telah ditundukkan.
Sepak bola menjadi penghibur di tengah krisis ekonomi saat inflasi Argentina melonjak hingga 88% pada Oktober dan menjadi yang tertinggi di dunia. Nilai mata uang peso Argentina terus tergerus. Terhadap dolar AS, telah meningkat sebesar 70% sejak awal tahun menjadi ARS171,8/US$. Bahkan, meningkat 865% dalam lima tahun terakhir.
Akibat inflasi, empat dari 10 orang Argentina hidup di bawah garis kemiskinan. Selama pandemi, diperkirakan 60% anak Argentina hidup dalam kemiskinan.
Tak hanya nilai tukar dan inflasi, total utang Argentina juga berada di level tinggi. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Argentina mencapai 80,5% pada 2021. Di tahun yang sama, rasio utang Indonesia hanya 35% terhadap PDB.
Saat ini, utang Buenos Aires setara lebih dari Rp 515 ribu triliun jika dikonversi dengan kurs Rp 15.290 per dolar AS. Utang ini tercatat dalam beberapa mata uang, yaitu dolar AS sebesar US$29,4 triliun atau setara dengan 60,9% dari total utang, mata uang lokal sebesar ARS 13,3 triliun (27,56%), dan 4,3 triliun euro (8,93%). Tiga denominasi menyumbang 97,39% dari total utang Argentina.
Akibat komplikasi dari hal tersebut, warga kini menggunakan sistem barter untuk bertransaksi kebutuhan pokok. Warga di sana bahkan menggunakan forum grup di Facebook sebagai media untuk bertukar informasi penting, dan kemudian menentukan lokasi barang tersebut. Misalnya di tempat umum seperti stasiun kereta api.
Selain itu, menurut numbeo.com, biaya hidup di ibu kota Buenos Aires yang mengukur standar biaya hidup antar negara ini bisa mencapai Rp 23 juta per bulan untuk kelas menengah dengan empat anggota keluarga. Sedangkan untuk single sekitar Rp 6 juta belum termasuk anggaran sewa rumah.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
Artikel Berikutnya
Kronologi Wakil Presiden Argentina Lolos dari Upaya Pembunuhan
(ras/ras)