
Pekanbaru –
Nampaknya batik khas Riau kini mulai menjadi fokus pasar internasional. Hal itu terlihat ketika batik Riau, khususnya motif Candi Takus Muara di Kampar menjadi unggulan wanita pada ajang fashion internasional yang digelar di Malaysia.
Koordinator Puan Apekraf Riau, Irna Juita mengatakan, setidaknya ada 400 kunjungan ke lapak batik Riau selama gelaran International Ipoh Fashion Week di Malaysia. Bahkan, untuk produk yang terjual sudah 30 persen di hari pertama.
“Ada sekitar 400 kunjungan, penjualan sampai 30 persen di hari pertama. Hari kedua belum tercatat karena kami masih menggelar fashion show malam ini,” kata Irna, Sabtu (22/10/2022).
Khusus untuk batik, Irna mengatakan yang paling banyak diburu adalah batik khas Kampar yaitu motif Muara Takus dan Candi Ikan. Namun, ada juga motif khas Riau di lokasi yang juga diminati pengunjung dari negara tetangga.
“Kalau batik banyak, mereka cari batik Kampar yang ada gambar ikan, candi. Tapi banyak juga baju jadi,” ujarnya.
Pengunjung menilai batik khas Kampar memiliki keunikan tersendiri dibanding motif batik lainnya. Mengingat Malaysia sebagai tuan rumah juga memiliki batik sendiri.
“Batik Kampar mereka lihat sangat bagus, jadi ada batik di Malaysia juga. Tapi menurut mereka batik Kampar ini unik, mereka lihat motifnya, semua daerah punya batik sesuai motifnya,” ujarnya.
Perwakilan dari Riau sendiri dihadiri oleh para desainer dan pembuat batik seperti Mekka, Sania Amirah, Ninik Fadhila dan Yunna Batik. Mereka adalah desainer dan pembatik binaan Puan Apekraf.
“Batik Riau sangat populer di Malaysia, Thailand dan Vietnam. Kedepannya, Puan Apekraf dan RSI akan menjajaki desainer yang ikut dalam acara malam itu seperti Dr Amanda Brown untuk menggunakan batik Riau dalam rancangannya dan tentunya tujuannya untuk bisa ekspor ke luar negeri dan mewujudkan Tagline Batik Riau Meriah Menyambut Dunia,” kata Irna.
Simak Video “Puluhan Petani Sawit di Riau Diserang OTK Menggunakan Pedang Katana”
[Gambas:Video 20detik]
(bangsa/astj)