
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas Logam Mulia yang diterbitkan PT Aneka Tambang Tbk pada Kamis (12/8/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung menguat Rp15.000 per gram dengan harga Rp999.000 per gram. Sementara itu, harga buyback (harga yang digunakan saat menjual emas kembali) juga naik Rp15.000 per gram menjadi Rp897.000 per gram.
“Harga jual kembali sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi pembelian kembali harap menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam pelayanan pada hari Senin-Jumat hari kerja. Pembayaran dilakukan melalui transfer pada H+2 sampai H+3 ( jam kerja hari) “Jika paket rusak atau hilang, maka akan ditolak sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di website Antam.
Pada perdagangan Rabu (7/12/2022), harga emas menguat 0,86% menjadi US$ 1.786,22 per troy ounce.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Analis OANDA Edward Moya menjelaskan, penguatan emas terbantu oleh kemiringan dolar AS. Indeks dolar turun 0,45% pada penutupan perdagangan kemarin menjadi 105,1. Dolar AS melemah karena pelaku pasar masih berharap bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya yang agresif.
Keyakinan pasar ini muncul karena The Fed akan mempertimbangkan dampak negatif dari kebijakan moneternya yang agresif, yaitu resesi.
“Kekhawatiran terhadap resesi membuat pelaku pasar berharap The Fed melonggarkan kebijakan. Itu sebabnya dolar AS melemah,” kata Moya, dikutip dari Reuters.
Sepanjang tahun, pergerakan emas banyak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga The Fed mendorong dolar AS sehingga emas menjadi tidak menarik karena menjadi lebih mahal.
Namun, beberapa lembaga multinasional memperingatkan bahwa kebijakan ketat The Fed akan menyeret AS ke jurang resesi. Hal ini sekali lagi menyebabkan kepercayaan pasar bahwa Fed akan mengerem kebijakan ketatnya.
“Namun, pergerakan emas akan menghadapi risiko penurunan daripada risiko naik menjelang pertemuan Fed,” kata analis AirGuide Michael Langford.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
Artikel Berikutnya
Harga Emas Antam Masih ‘Anye’, Saatnya Beli?
(ras/ras)