
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia mendapatkan bingkisan dari KTT G20 di Bali yang berlangsung pada 15-16 November 2022.
Di mana mendapat komitmen pembiayaan hingga US$ 20 miliar atau Rp. 311 triliun (kurs Rp. 15.564/US$) dari negara-negara G7, termasuk Amerika Serikat.
Seperti diketahui, negara-negara yang tergabung dalam G7 antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, dan Jepang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pendanaan sebesar Rp311 triliun akan disalurkan melalui inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh AS dan Jepang.
Kedua negara maju itu akan memimpin negosiasi dengan International Partners Group tentang pembiayaan transisi energi Indonesia, khususnya untuk meninggalkan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik.
Namun, Sri Mulyani tidak menjelaskan secara spesifik apakah pendanaan tersebut berupa pinjaman atau hibah. Menurut dia, komitmen pembiayaan ini masih akan didiskusikan secara detail dengan beberapa pihak, karena ini merupakan gabungan antara bank pembangunan multilateral, bilateral, dan juga dermawan, serta hibah.
“Kita lihat detailnya karena ini gabungan multilateral, bank pembangunan bilateral, dan juga dari sisi filantropi, grant, itu yang akan kita lihat. Nanti kita lihat,” jelas Sri Mulyani dikutip Minggu. (20). /2010). 11/2022).
Sementara itu, kata Sri Mulyani, pendanaan yang mencapai Rp 311 triliun itu berasal dari pihak internasional dan tidak ada dari institusi Indonesia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sri Mulyani mengatakan, program ini kemudian bertujuan untuk mempercepat masa pensiun pembangkit batubara. Namun, nanti akan dilihat apakah ada aset PLTU PLN yang siap dipensiunkan atau PLTU dari pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP).
“Jadi dilihat dari yang disampaikan kemarin, dari PLN ada yang siap datang dari aset PLN sendiri, dari IPP sudah ada pengumuman keterlibatan INA, jadi masing-masing proyek akan terlihat,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden di hari pertama KTT G20, Selasa (15/11/2022), sempat mengatakan pihaknya dan negara maju berkomitmen mengumpulkan dana US$20 miliar.
Komitmen penghimpunan dana tersebut diberikan Indonesia untuk mendukung pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta mendukung percepatan transisi energi melalui dekomisioning Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Biden Beri Pesan Baru Soal Latihan Militer China di Taiwan
(mij/mij)