
Jakarta, CNBC Indonesia – Peru mengumumkan keadaan darurat nasional pada Rabu (14/12/2022) waktu setempat di tengah demonstrasi kekerasan terhadap penggulingan mantan presiden Pedro Castillo yang menewaskan tujuh orang.
Pengumuman itu dikeluarkan saat hakim memerintahkan Castillo untuk tetap di penjara atas tuduhan pemberontakan dan konspirasi selama 48 jam sebelum sidang pembebasannya.
Protes dan penghalang jalan di seluruh negeri berlanjut Rabu setelah penangkapan Castillo minggu lalu karena mencoba membubarkan Kongres dan memerintah dengan keputusan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Castillo ditahan selama tujuh hari, dan dia akan dibebaskan pada hari Rabu.
Namun, jaksa mengajukan permintaan pada Selasa malam untuk menahannya dalam penahanan pra-sidang selama 18 bulan.
Hakim Juan Checkley menunda sidang permintaan baru tersebut hingga Kamis setelah pengacara pembela berpendapat bahwa mereka belum menerima semua dokumen dari jaksa.
“Cukup! Kemarahan, penghinaan, dan pelecehan berlanjut,” tulis Castillo di Twitter, menambahkan bahwa dia akan mengajukan petisi kepada Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika untuk “meminta syafaat”.
Dalam kekacauan yang terjadi kemudian, Menteri Pertahanan Alberto Otarola mengumumkan keadaan darurat baru selama 30 hari karena “tindakan perusakan dan kekerasan, pemblokiran jalan.”
Dia mengatakan tindakan itu melibatkan “penangguhan kebebasan bergerak dan berkumpul” dan bisa juga mencakup jam malam.
Sementara itu, presiden baru, Dina Boluarte, kembali bergerak untuk meredakan ketegangan dengan menyerukan diadakannya pemilihan umum, kali ini pada Desember 2023.
Pada hari Minggu, Boluarte mengatakan dia akan berusaha untuk memajukan pemilihan dari 2026 menjadi 2024, tetapi itu tidak menenangkan para pendukung Castillo yang menuntut pengunduran dirinya dan pemilihan dini.
Castillo, mantan guru sekolah sayap kiri, telah memerintah negara Amerika Selatan itu hanya selama 17 bulan dan merupakan presiden keenamnya dalam enam tahun.
Masa jabatannya yang singkat ditandai dengan perebutan kekuasaan dengan Kongres yang dikendalikan oposisi, dan enam penyelidikan terhadap dirinya dan keluarganya, terutama untuk kasus korupsi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Ini Kronologi “Kiamat” BBM Prancis, Semoga Tidak Terjadi di RI
(Luc/Luc)