
Jakarta, CNBC Indonesia – Bencana gempa di Cianjur menimbulkan kerusakan yang sangat parah. Selain korban jiwa, harta benda pun tak sedikit yang rusak. Salah satu masalah utama adalah kerusakan besar pada rumah dan fasilitas umum yang mengganggu kehidupan warga.
Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin mengatakan, pihaknya bersama komunitas produsen dan pemasok bahan bangunan melihat hal ini sebagai panggilan dan peluang yang bisa dimaksimalkan perusahaan. Tidak kurang dari Rp 200 juta. mereka tuangkan yang kemudian dapat membantu branding masyarakat dan perusahaan di masa depan.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban gempa Cianjur. Bantuan ini juga merupakan bentuk kepedulian masyarakat dari Depo Store. Bantuan yang terkumpul berupa mie instan, obat-obatan, terpal, alas tidur, selimut, popok bayi, sarung, beras, susu, biskuit dan pakaian untuk dipakai,” kata Kambiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (12/12/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kambiyanto menambahkan, bantuan tersebut disalurkan langsung ke Forum Pemkab Cianjur dan diterima oleh BNPB.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Cianjur dan juga BNPB yang telah menerima bantuan ini secara langsung. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi para korban gempa yang saat ini tinggal di pengungsian. Tentunya kami berharap bagi para korban yang Rumah-rumah yang rusak akibat gempa bisa segera diperbaiki dan bisa kembali hidup normal,” kata Kambiyanto.
Gempa berkekuatan 5,6 SR terjadi di Cianjur pada 21 November 2022. 53 ribu rumah rusak berat dan 334 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Jumlah pengungsi kini mencapai 114.683 orang dari 41.166 keluarga.
Sebelumnya, pemerintah memastikan rumah warga Cianjur yang rusak akibat gempa akan dibangun kembali menggunakan model rumah tahan gempa. BNPB memperkirakan puluhan ribu rumah korban gempa akan diperbaiki pada Juni-Juli 2023.
[Gambas:Video CNBC]
(ayy/ayy)