
Jakarta –
teori evolusi pria mengatakan proses panjang perubahan manusia berasal dari nenek moyang seperti nenek moyang. Bukti ilmiah ini didasarkan pada ciri-ciri fisik dan perilaku yang dimiliki oleh nenek moyang mirip kera.
Mengutip laman Smithsonian National Museum of Natural History, AS, salah satu ciri manusia paling awal yang terlihat adalah kemampuan berjalan dengan dua kaki. Teori ini berkembang lebih dari 4 juta tahun yang lalu.
Kemudian ciri lainnya adalah otak yang besar dan kompleks, kemampuan membuat dan menggunakan alat, serta kemampuan berbahasa.
Hanya dalam 100.000 tahun terakhir ditemukan ciri-ciri manusia purba yang menunjukkan ekspresi simbolik yang kompleks, seperti keragaman seni dan budaya.
Asal Usul Manusia Berdasarkan Fosil yang Ditemukan
Kemiripan dengan nenek moyang seperti nenek moyang ini tidak menyiratkan asal usul yang pasti bagi manusia. Ilmuwan hanya menunjukkan rangkaian fosil yang ditemukan dan dicocokkan dengan kehidupan yang ada saat itu.
Para ilmuwan telah menunjukkan itu pria pertama kali berevolusi di Afrika dan sebagian besar evolusi manusia terjadi di benua itu.
Hal ini berdasarkan fosil manusia purba yang hidup antara 6 hingga 2 juta tahun lalu yang semuanya berasal dari Afrika.
Sebagian besar ilmuwan saat ini mengenali sekitar 15 hingga 20 spesies manusia purba yang berbeda. Namun, tidak semua ilmuwan sepakat tentang bagaimana spesies ini terkait atau faktor apa yang mempengaruhi evolusi dan kepunahan masing-masing spesies.
Proses Evolusi Manusia
Proses evolusi manusia melibatkan serangkaian perubahan alam yang menyebabkan spesies (populasi organisme yang berbeda) muncul, beradaptasi dengan lingkungan, dan punah.
Paleoantropolog dan mantan Direktur Museum Sejarah Alam Smithsonian Institution, Dr. Rick Potts menunjukkan beberapa bukti evolusi manusia berupa fosil dan artefak.
Dia menjelaskan beberapa fosil dari, 2,5 juta tahun hingga 1 juta tahun yang lalu dan evolusi yang terjadi. Salah satunya adalah bentuk fisik kotak otak yang membesar dan wajah yang mengecil.
“Otak menjadi lebih besar dari waktu ke waktu dan wajah umumnya mengecil dari waktu ke waktu sampai Anda mencapai spesies kita di mana kita memiliki otak terbesar dan wajah terkecil yang terselip di bawah kotak otak,” jelas Dr. Rick Potts.
Menurutnya, bentuk fisik manusia modern sangat berbeda dengan yang dimiliki manusia 2,5 juta tahun lalu. Mereka memiliki ruang otak kecil dan permukaan wajah yang besar dan miring.
“Jadi yang kita lihat adalah perubahan bentuk fisik dari waktu ke waktu, dalam hal ini ukuran otak dan ukuran wajah. Namun evolusi manusia berkembang tidak hanya perubahan bentuk fisik dari manusia purba menjadi diri kita sendiri, tetapi juga perubahan perilaku. ,” kata dr. Rick Potts.
Para ilmuwan mengklasifikasikan setiap spesies dengan nama ilmiah dua bagian yang unik. Dalam sistem ini, manusia modern digolongkan sebagai Homo sapiens.
Evolusi terjadi ketika ada perubahan materi genetik (molekul kimia), DNA yang diwariskan dari orang tua, dan proporsi gen yang berbeda dalam suatu populasi.
Gen memengaruhi bagaimana tubuh dan perilaku organisme berkembang sepanjang hidupnya. Inilah sebabnya mengapa karakteristik yang diwariskan secara genetik dapat memengaruhi peluang organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Evolusi tidak mengubah individu. Sebaliknya, itu mengubah mode pertumbuhan dan perkembangan yang diwariskan, kemudian mewakili populasi atau kelompok individu dari spesies yang sama yang hidup di habitat tertentu.
Tonton Video “Gambar-gambar Mengerikan Bentuk Manusia di Tahun 3000”
[Gambas:Video 20detik]
(faz/teman)