
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga Crude Palm Oil (CPO) melemah sepanjang perdagangan sepekan, tertekan oleh harga minyak kedelai.
Minggu ini MSM ditradingkan selama empat hari bursa karena ada libur di awal pekan. Selama empat hari, harga CPO turun 4,54% dan ditutup pada posisi MYR3.952 per ton pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (2/12/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Di awal pekan, harga CPO melonjak 2% menjadi MYR 4.223/ton pada perdagangan Selasa (4/12/2022).
Meroketnya harga CPO didorong oleh harga minyak nabati yang juga menguat.
Harga minyak kedelai di Dalian ditutup naik tajam sebesar 3% sementara harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade melonjak 2%. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa di pasar minyak nabati global.
Selain itu, harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 1% di tengah ekspektasi pelonggaran kontrol ketat Covid-19 China. Harga minyak light sweet atau minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 1,2% menjadi US$78,2 per barel. Sementara Brent tercatat US$83,03 per barel, turun 0,2% dari harga sebelumnya.
CPO sering digunakan sebagai bahan baku alternatif bahan bakar nabati, sehingga ketika harga minyak mentah melambung tinggi, CPO menjadi lebih diminati karena harganya lebih murah dari minyak mentah.
Namun, harga MSM kemudian terseret oleh jatuhnya harga minyak kedelai dan penguatan ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup turun 9,3% per ton. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa di pasar minyak nabati global.
Sehingga ketika harga minyak kedelai turun maka harga MSM akan terseret ke bawah dan sebaliknya.
Sementara itu, ringgit Malaysia akhirnya menguat 2,06% terhadap dolar AS dalam sepekan dan berada di level tertinggi dalam lima bulan. Membuat MSM lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.
Namun, perusahaan perkebunan raksasa FGV Holdings memprediksi harga MSM pada kuartal IV 2022 akan berada di MYR 4.000 (US$ 894,65/ton).
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
Artikel Berikutnya
Selamat Palm Bos! Harga MSM Melonjak Selama 2 Hari Berturut-turut!
(ras/ras)