
Jakarta, CNBC Indonesia – Buruknya kinerja Pegawai Negeri Sipil (ASN) termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski saat ini perekonomian Indonesia berada pada posisi terbaik sehingga perlu dipertahankan dengan birokrasi yang sehat.
“Kita saat ini negara terbaik dari sisi GDP. Kita paling tinggi sekarang bahkan Eropa kalah, tapi itu bisa tergerus oleh ASN yang buruk. Kalau ASN buruk, ekonomi yang tinggi akan tergerus karena bagaimana kita mempertahankannya? Kerja keras sektor ekonomi perlu didukung oleh sektor administrasi publik sehingga dapat mendorong bahkan memberikan efek ganda pada pertumbuhan ekonomi,” jelas Ketua Panel Independen Tim JB Kristiadi dalam Forum Konsultasi Publik “Refleksi Gedung. Merit System “, Senin (28/11/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Perekonomian Indonesia berhasil tumbuh mengesankan dalam empat triwulan terakhir, melebihi 5% year-on-year (yoy). Sementara itu, banyak negara yang ekonominya anjlok secara signifikan malah jatuh ke dalam resesi.
Buruknya kinerja ASN terkait dengan pemilihan umum. Banyak pihak yang menggunakan praktik mempolitisasi ASN di daerah untuk membuka jalan memenangkan pemilu.
“Tentu banyak kendala karena sistem politik kita masih berupa pilkada langsung, jadi bisa dibayangkan kalau jadi pejabat di suatu kabupaten, calon bupatinya A, jadi kita tidak mencoblos, jangan. support, jadi kami tidak tahu akan dipindahkan ke mana, ini masih terjadi,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi penghambat reformasi birokrasi yang berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. “Mungkin ini menjadi kendala bagaimana agar korban politik tidak mengkonsumsi atau mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang telah kita perjuangkan dengan susah payah,” ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Gaji ke-13 ASN siap dibagikan, ada yang sudah terima Rp 24 juta
(mij/mij)