
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas sedikit menguat pagi ini. Pada perdagangan Rabu (23/11/2022) pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot US$ 1.740,64 per troy ounce. Harga emas naik sedikit sebesar 0,03%.
Penguatan hari ini juga memperpanjang tren positif logam mulia. Pada perdagangan Selasa lalu, harga emas juga naik 0,14% menjadi US$ 1.740,24 per troy ounce.
Dalam sepekan, harga emas masih turun 1,9% point to point. Dalam sebulan, harga emas masih naik 5,6% sedangkan dalam setahun masih turun 2,7%.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Analis RJO Futures, Daniel Pavilonis mengatakan, emas kemungkinan tidak akan menguat signifikan dalam waktu dekat karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).
“Emas mencoba bangkit kembali dan menguat tapi ini bukan waktunya. Ada ekspektasi kenaikan suku bunga dan situasi di China tidak mendukung,” ujar Pavilonis seperti dikutip Reuters.
Seperti diketahui, jumlah kasus Covid-19 di China meningkat pesat. Situasi ini dikhawatirkan menyebabkan Beijing semakin memperketat jam malam sehingga ekonomi mereka terus melambat.
China adalah konsumen emas global terbesar sehingga situasi negara tersebut sangat mempengaruhi emas.
Analis OANDA Edward Moya mengatakan emas mampu sedikit menguat kemarin karena dolar AS melemah namun harga diperkirakan akan melemah. Indeks dolar melemah 0,6% menjadi 107,22 kemarin.
Indeks dolar melemah setelah Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan kecil kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga daripada di bulan Oktober. The Fed akan bertemu pada 14-15 Desember 2022.
“Penguatan emas (kemarin) ditopang oleh jatuhnya dolar AS. Namun, faktor ini tidak akan bertahan lama. Emas akan kembali tertekan akibat kebijakan The Fed yang hawkish. Kecuali jika situasi di China membaik, akan terjadi emas sulit menguat saat ini,” kata Moya.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi…
(mae/mae)