
Jakarta –
Kromosom Y memiliki peran sebagai penentu jenis kelamin laki-laki pada manusia. Namun, kromosom Y manusia mengalami degenerasi.
Ilmuwan mengatakan, kromosom ini mungkin hilang. Jadi, jika kromosom Y hancur total, apa yang akan terjadi dan kapan datangnya?
Sebelum mengetahui lebih jauh, detikers bisa memahami dulu peran kromosom Y dalam menentukan jenis kelamin.
Bagaimana Kromosom Y Menentukan Jenis Kelamin
Pada manusia, seperti mamalia lainnya, betina memiliki dua kromosom X dan jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y kecil. FYI, istilah ‘X’ mengacu pada unknown atau tidak diketahui.
Kromosom X mengandung sekitar 900 gen yang memiliki banyak peran, namun tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Sementara itu, kromosom Y memiliki gen yang sangat sedikit, sekitar 55, dan banyak DNA non-coding.
DNA non-coding itu sendiri adalah DNA berulang sederhana yang menurut para ahli tampaknya tidak berperan. Demikian dikutip dari Science Alert.
Namun kromosom Y sangat berpengaruh karena mengandung gen yang sangat penting untuk perkembangan jenis kelamin laki-laki pada fase embrio. Gen yang terkandung disebut SRY (sex region on Y).
Kromosom Y yang hilang
Kebanyakan mamalia memiliki kromosom X dan Y seperti manusia. Kromosom X memiliki banyak gen dan Y memiliki SRY ditambah beberapa lainnya. Namun, dosis gen kromosom X antara pria dan wanita tidaklah sama.
Berdasarkan arsip Live Science tahun 2020, seorang ahli genetika bernama Jennifer Graves mengatakan dalam penelitiannya, 166 juta tahun lalu Kromosom Y memiliki 1669 gen. Saat itu, jumlah gen tersebut sama dengan jumlah kromosom X.
Menurut Graves, ada 10 gen dari kromosom Y yang hilang setiap juta tahun dan kini tinggal 45 gen. Katanya, seluruh kromosom Y akan hilang dalam 4,5 juta tahun.
Namun, ada penelitian lain yang juga menunjukkan bahwa laju degradasi kromosom Y melambat seiring waktu.
Apakah Tidak Ada Pria di Dunia?
Graves menekankan bahwa hilangnya kromosom Y juga terjadi pada spesies lain. Ini, misalnya, dapat ditemukan pada dua spesies tikus bawah tanah dan tiga spesies tikus yang terancam punah di beberapa pulau kecil di Jepang.
Tetapi hewan menunjukkan bahwa hilangnya kromosom Y tidak berarti kepunahan. Hewan ini masih memiliki jantan dan betina.
Seorang ahli genetika dari University of California, Rasmus Nielsen mengatakan, “Orang menganggap bahwa gender adalah hal yang sakral.”
“Jika Anda memiliki kromosom Y, maka Anda laki-laki. Atau, jika Anda tidak memiliki kromosom Y, maka Anda perempuan. Bukan itu masalahnya,” katanya dikutip dari Live Science.
Nielsen menjelaskan, kerugian Kromosom Y bukan berarti kepunahan manusia. Ketiadaannya menunjukkan bahwa gen lain akan mengambil alih dalam menentukan jenis kelamin.
Apa yang dikatakan Nielsen dapat dilihat dalam penelitian pada tikus berduri berjudul “Akuisisi Kromosom Seks Mamalia pada Tikus Berduri Amami Defisiensi Sry Disebabkan oleh Upregulasi Sox9 Spesifik Pria”. Tikus-tikus ini telah mengembangkan gen penentu laki-laki baru.
Simak Video “Shock! Penemuan Bayi Laki-Laki di Dekat Sungai Lumajang”
[Gambas:Video 20detik]
(baik/teman)