
Jakarta, CNBC Indonesia – Corporate Secretary PT Bayan Resources TBK (BYAN), Jenny Quantero mengungkapkan, keberhasilan perseroan mendongkrak kinerja tahun ini didorong kenaikan harga jual rata-rata batu bara.
Dimana harga jual rata-rata batu bara perseroan naik menjadi US$ 125 per MT pada kuartal III 2022 dari US$ 75,4 per MT.
Situasi ini mendorong pendapatan perseroan mencapai US$ 3.348 juta pada kuartal III 2022 atau meningkat dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1.749 juta.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Alhasil, laba kotor pun meningkat menjadi US$ 2.420 juta dari US$ 1.076 juta pada periode yang sama tahun lalu.
“EBITDA naik US$ 2,243 juta pada kuartal III 2022, naik dari US$ 967 juta dan laba periode berjalan naik signifikan menjadi US$ 1,707 juta dari sebelumnya US$ 680 juta,” katanya di Kantor PT Bayan Resources Tbk. Keterbukaan Publik, Senin (5/12/2022).
Selain itu, lanjutnya, produksi batu bara BYAN juga mencatatkan kenaikan sebesar 27,8 juta metrik ton (MT) pada kuartal III 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 27,3 juta metrik ton. Sedangkan total penjualan batubara hingga akhir September 2022 tercatat sebesar 28 juta MT.
Adapun komposisi penyaluran batu bara perseroan hingga akhir kuartal III 2022 yakni ke Indonesia 25%, Filipina 30%, Korea Selatan 15%, India 9%, Bangladesh 7%, Malaysia 3%, Vietnam, Taiwan. dan China masing-masing 2% dan 3%.
Di sisi lain, untuk belanja modal (capex), Direktur BYAN Russell John Neil mengungkapkan, BYAN telah merealisasikan anggaran sebesar US$166,2 juta dari anggaran belanja modal sebesar US$218,1 juta.
Menurut dia, capex tahun ini digunakan untuk pembangunan jalan angkut batu bara di Muara Pahu sepanjang 100 KM. Kutai Barat, Kalimantan Timur.
“Tahun depan masih sama karena fasilitas belum selesai semua. Tapi tahun depan kita tambah terminal batu bara Balikpapan, siap 2024,” jelasnya.
Adapun ke depan, dikatakan sebagian besar komposisi penjualan masih signifikan dari sektor batu bara, sehingga pihaknya tidak berencana untuk melakukan diversifikasi, meski pihaknya terus melakukan pendalaman dan penelitian di sektor non-batubara.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Permintaan Ekspor Batubara Tinggi, BYAN Jangan Lupakan Domestik
(dpu/dpu)