
Jakarta –
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggunakan beberapa istilah baru dalam seleksi nasional tahun depan untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Rangkaian seleksi ini sendiri bernama Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023.
Misalnya, istilah SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) kini diganti dengan SNBP dan SNBT.
Dengan pendaftaran di depan mata, guru dan siswa pasti perlu memahami istilah ini. Berikut detikEdu telah merangkumnya.
Kondisi Seleksi Nasional Mahasiswa Baru Tahun 2023
1.SNBP
Sebelumnya, istilah SNMPTN digunakan untuk merujuk pada pemilihan jalur prestasi nasional. Sekarang, istilah tersebut telah diganti dengan SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi).
Dalam SNBP 2023 juga diberikan program studi D3 selain program studi D4 dan S1. Agenda terdekat terkait SNBP adalah pengumuman kuota sekolah, 28 Desember 2022.
2.SNBT
SBMPTN kini diganti dengan istilah SNBT atau Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Sama seperti SBMPTN, SNBT juga merupakan tes berbasis komputer.
Pendaftaran SNBT UTBK akan berlangsung pada 23 Maret-14 April 2023. Sedangkan pelaksanaannya akan dilakukan dalam dua kelompok, yakni 8-14 Mei 2023 dan 22-28 Mei 2023.
3. Tes Potensi Skolastik
Dalam SNBT 2023 akan diujikan tiga jenis tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS), Tes Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Tes Penalaran Matematika.
Di SNBT, tes kemampuan akademik (TKA) dihilangkan, sehingga siswa tidak lagi fokus mengerjakan mata pelajaran menurut kelompok keilmuan, sosial atau campuran. Namun, SNBT lebih fokus pada tes skolastik.
TPS sendiri mengikuti pemaparan dari Executive Managing Director SNPMBProf Budi P Widyobroto dalam hybrid outreach (6/12/2022) bekerja mengukur kemampuan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.
Di TPS, siswa akan diuji kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta pemahaman membaca dan menulis. Kemampuan kuantitatif khususnya, meliputi pengetahuan dan penguasaan matematika dasar.
4. Tes Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Berdasarkan pemaparan Prof. Budi P Widyobroto dalam sosialisasi sebelumnya, tes literasi bahasa Indonesia dan Inggris merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk memecahkan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara. Indonesia dan dunia agar dapat berkontribusi secara produktif bagi masyarakat.
5. Tes Penalaran Matematika
Perlu diketahui, peserta SNBT akan diberikan waktu 195 menit untuk mengikuti ujian. Periode dibagi menjadi dua kelompok yaitu TPS dan tes penalaran matematis dan literasi bahasa.
Tes penalaran matematika adalah jenis ujian yang mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk memecahkan masalah sehari-hari dalam berbagai konteks yang relevan bagi individu, sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
6. BP3
Sebelumnya, tanggung jawab seleksi mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) berada di bawah Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Namun, partai ini pada Minggu (11/9/2022) mengumumkan tidak akan lagi melakukan proses seleksi PTN.
Berdasarkan pengumuman tersebut, segala hal yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan seleksi siswa baru tahun 2023 kini berada di bawah koordinasi Balai Pengelola Ujian Pendidikan (BP3) pada Badan Standar, Kurikulum, dan Penilaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tugas dan fungsi BP3 sendiri dituangkan melalui Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 22 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Tes Pendidikan.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang seleksi mahasiswa baru tingkat nasional atau SNPMB tahun depan.
Simak videonya “Peserta UTBK dengan suhu 37,5 derajat ke atas wajib tes PCR mandiri”
[Gambas:Video 20detik]
(baik/teman)