
Medan –
Tuanku Panglima Gocah Pahlawan adalah tokoh pendiri Kesultanan Deli. Kesultanan ini sampai sekarang berpusat di Medan, Sumatera Utara dan memiliki sejarah panjang.
Sejarah panjang kerajaan ini tidak lepas dari tokoh pendirinya yaitu Gocah Pahlawan.
Sejarawan Muda Kota Medan, Azis Rizky Lubis mengomentari sejarah singkat jejak Gocah Pahlawan di Kesultanan Deli.
Gocah Pahlawan dulunya adalah salah satu panglima perang dari pusat pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam. Ia diutus oleh Sultan Iskandar Muda untuk menjadi wazir (wakil) Aceh di wilayah Aru (sekarang Deli Tua) yang sempat ditentang Aceh.
Menurut hikayat Deli, Gocah Pahlawan adalah seorang pangeran dari India. Saat dalam perjalanan menuju Nusantara, kapalnya karam di kawasan Kuala Pasai.
Belum lama menetap di Pasai, ia pergi ke Aceh, karena mendengar Sultan Aceh kesulitan menaklukkan 7 orang yang mengacau negara. Gocah yang bernama asli Muhammad Dalik kemudian berganti nama menjadi Lebai Hitam saat tiba di Aceh.
Atas jasa-jasanya menumpas 7 pengacau di negeri Aceh, Sultan Aceh memberinya gelar Laksamana Kud-Bintan. Secara resmi, Lebai Hitam kemudian menjadi Laksamana Aceh. Gelar Gocah Pahlawan diraihnya ketika berhasil mengalahkan Gajah ‘Gandasuli’. Ini dilakukan setelah memusnahkan 7 orang yang merepotkan,” kata Azis kepada detikSumatra, Minggu (19/6/2022).
Selanjutnya di wilayah Aru yang diduduki oleh Gocah Pahlawan terdapat 4 kepala suku yang berdiri sendiri dan menguasai masing-masing wilayah. Ada Sepuluh Dua Kuta, Sunggal, Sukapiring dan Senembah. Seiring berjalannya waktu, keempat pembesar itu menjadikan Gocah Pahlawan sebagai sultan.
“Setelah penobatan Gocah Pahlawan menjadi Sultan Deli. Kesultanan Deli tetap sebagai wazir atau wakil Aceh,” ujar Azis yang juga Dosen Sejarah USU.
Azis tidak tahu persis tahun berapa Gocah diangkat menjadi sultan. Namun konon setelah menikah dengan adik Datuk Sunggal pada tahun 1632, Gocah diberikan wilayah pesisir oleh Datuk Sunggal.
Kemudian, pada tahun 1669 kepemimpinan Kesultanan Deli berganti. Saat itu Kesultanan Deli dipimpin oleh pangeran Gocah Pahlawan, Tuanku Panglima Perunggit.
Pada masa Panglima Perunggit, Kesultanan Deli resmi berpisah dari Kerajaan Aceh Darussalam.
Pada tahun 1669, Deli dipimpin oleh Tuanku Panglima Perunggit (Pangeran Tuanku Seri Paduka Gocah Pahlawan bergelar Laksamana Kud Bin-Tan) memproklamasikan dirinya merdeka dari kerajaan Aceh. Saat itu kekuatan Aceh semakin melemah setelah wafatnya Sultan Iskandar. Muda. Aceh kemudian dipimpin oleh 3 putri Sultan Iskandar Muda secara bergantian,” kata Azis.
Saat ini sisa-sisa kejayaan Kesultanan Deli masih berdiri megah di Kota Medan dan sekitarnya. Sebut saja Istana Maimun, Masjid Al-Mashun Agung dan Taman Sri Deli yang menjadi ikon kota Medan.
Saat ini Kesultanan Deli masih dipimpin oleh Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam. Ia diangkat sebagai Sultan Deli pada tahun 2005. Pemerintahan ini berkedudukan di Istana Maimun.
Simak Video “Terpesona Saat Berkunjung ke Istana Maimun di Medan”
[Gambas:Video 20detik]
(dm/dpw)