
Jakarta –
Detikers, pernahkah Anda melihat petir? Kalau iya, kamu pasti tahu bahwa petir identik dengan cahaya berbentuk zigzag. Bagaimana itu bisa terjadi?
Petir sebenarnya adalah arus listrik. Namun, aliran elektron seribu kali lebih kuat dari arus di rumah.
Petir pada dasarnya mencoba mencari cara untuk melakukan perjalanan ke tanah. Namun, petir tidak selalu berupa garis lurus karena banyak faktor lain di atmosfer.
Lantas bagaimana petir bisa zigzag? Inilah penjelasannya.
Penyebab Petir Zigzag
Medan listrik yang kuat dalam awan petir menginduksi elektron untuk memiliki energi yang cukup untuk menciptakan oksigen singlet delta. Oksigen delta singlet adalah spesies molekul unik dengan energi tereksitasi pertama terendah, atau keadaan dengan energi lebih tinggi dari keadaan awal, secara elektronik.
Molekul dan elektron ini terbentuk untuk membuat langkah pendek dan sangat konduktif. Langkah-langkah ini akan tampak berkedip keras selama sepersejuta detik.
Di akhir pukulan, ada jeda saat akumulasi terjadi lagi, diikuti oleh cahaya terang dan berkedip lainnya. Proses ini diulangi lagi dan lagi. Kemudian buat bentuk zigzag.
Menurut laman Science Alert, foto petir mengungkapkan empat atau lima sambaran petir samar datang dari awan. Petir ini bercabang dan kemudian bergerak zig-zag di jalur tidak beraturan menuju Bumi.
Petir yang muncul pertama kali dari cabang petir ini akan mulai menyambar Bumi. Saat itu diikuti oleh cabang petir lainnya. Dengan cabang petir yang muncul pertama kali akan padam.
Apa Penyebab Sambaran Petir?
Petir berasal dari saat elektron mengenai molekul oksigen. Jika elektron memiliki energi yang cukup, ia akan mendorong molekul ke keadaan singlet delta. Ini adalah keadaan metastabil, yang berarti tidak sepenuhnya stabil.
Oksigen dalam keadaan delta singlet ini mengalirkan elektron, yang diperlukan untuk konduksi listrik, dari ion oksigen negatif. Ion-ion ini kemudian segera digantikan oleh elektron yang kembali terikat pada molekul oksigen.
Ketika lebih dari satu persen oksigen di udara dalam keadaan metastabil, udara dapat menghantarkan listrik.
Jadi kilat terjadi karena ada cukup keadaan metastabil untuk melepaskan sejumlah besar elektron. Setelah sepersejuta detik, petir dapat menghantarkan listrik.
Potensial listrik pada ujung petir bertambah dan berproduksi petir Berikutnya.
Tonton Video “Badai Petir Bikin Langit Spanyol Berwarna”
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)