
Jakarta –
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dari Universitas Airlangga (RSTKA Unair) meraih penghargaan Top 45 Commendable Public Service Innovation pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).
Inovasi rumah sakit terapung Universitas Airlangga ini mewakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada acara KIPP 2022.
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga merupakan inovasi medis jarak jauh perjalanan Airlangga dan Alumni (ARMADa) berupa rumah sakit yang menjangkau daerah pelosok dan di perbatasan Indonesia, dikutip dari laman Unair, Selasa (12/6/2022). ). .
Khawatir akan kurangnya akses kesehatan
Kegiatan di Rumah Sakit Terapung RSTKA Unair. Foto: Instagram Rumah Sakit Terapung RSTKA Unair
Rumah sakit terapung ini berawal dari ide dr Agus Hariyanto SpB, seorang dokter lulusan Universitas Airlangga yang prihatin dengan minimnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat perbatasan dan pesisir.
Karena keterbatasan tersebut, Dr Agus kemudian berlayar menggunakan kapal pinisi untuk memberikan pelayanan kesehatan bersama teman-temannya dan relawan lainnya menggunakan kapal pinisi.
Sejak berlayar pada tahun 2017, rumah sakit terapung Ksatria Airlangga Airlangga telah berbasis di lebih dari 60 pulau terpencil dan menangani lebih dari 20.000 kasus bedah, membantu persalinan, vaksinasi, penjangkauan kesehatan, dan beberapa penelitian.
Di kapal yang berubah menjadi rumah sakit itu, ribuan nyawa terselamatkan di meja operasi termasuk bayi ke-82 yang lahir di Pulau Raas, Sumenep, Jawa Timur.
Ambulans berupa sekoci digunakan untuk membawa warga ke kapal ketika dermaga tidak cukup besar untuk bersandar. Foto: Instagram Rumah Sakit Terapung RSTKA Unair
Rumah sakit terapung ini juga tidak hanya merawat pasien. Bersama para relawan, termasuk mahasiswa yang melakukan pengabdian masyarakat, RSTKA mengajarkan anak-anak muda tentang kebersihan diri, menyikat gigi dengan benar, tidak membuang sampah sembarangan, dan memperkenalkan kesehatan dan sanitasi lainnya.
Harapannya di pulau-pulau terpencil ini kesehatan, sanitasi dan kebersihan bisa merata.
Penghargaan Inovasi Rumah Sakit Terapung RSTKA Unair
Menteri PanRB Abdullah Azwar Anas mengatakan penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terpuji KIPP diberikan sebagai upaya percepatan reformasi birokrasi dan pelayanan publik di Indonesia.
Ia berharap inovasi hebat seperti ARMadA RSTKA Unair dapat direplikasi di berbagai daerah di Indonesia.
“Saya yakin kerjasama akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan Indonesia. Semoga penghargaan ini menjadi pendorong untuk terus mendorong inovasi reformasi birokrasi,” ujarnya.
Rektor UNAIR Prof Nasih mengatakan, RSTKA Unair menjadi bukti bahwa inovasi sederhana mengubah perahu nelayan menjadi rumah sakit terapung ternyata bisa memberikan dampak yang luar biasa, termasuk menyelamatkan kelahiran dan vaksinasi.
“Dari sini sebenarnya kita paham bahwa inovasi sederhana di Indonesia seperti RSTKA (Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga) mampu memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat,” ujarnya.
Nasih juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para dokter, tenaga kesehatan dan relawan yang rela meluangkan waktu, tenaga dan ilmunya untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu menambahkan inovasi rumah sakit terapung ARMada RSTKA Universiti Airlangga mewujudkan harapan kampus untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan lebih berdampak.
“Harapan ini diwujudkan melalui RSTKA yang berdampak luar biasa dalam menangani ribuan pasien termasuk persalinan dan kasus sulit yang memerlukan penanganan medis di daerah terpencil,” pungkasnya.
Simak video “Rumah Sakit di Australia Mulai Terbebani Lonjakan Pasien Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(dua/fase)