
Medan –
Saat berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut), para detikers pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ulos. Ulos sendiri merupakan kain khas masyarakat Batak yang dibuat dengan cara ditenun. Kain ulos umumnya dapat ditemukan di semua suku Batak, mulai dari Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak, dan Angkola. Keseluruhannya memiliki kain tenun yang disebut ulos.
Bagi masyarakat Batak, khususnya masyarakat Toba, ulos dikenal sebagai simbol adat yang dianggap sakral dan tradisinya masih lestari. Tak hanya suci, ulos juga memiliki pola yang disebut ragi. Pola ini menentukan fungsi dan tujuan ulos.
Oleh karena itu, memberi dan menerima ulos tidak sembarangan. Karena ulos harus diberikan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Nah, bagi para detikers yang belum mengetahui macam-macam ulos yang ada di Sumut, berikut ulasannya seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
1. Ragi ulos hotang – lambang cinta
Dalam pernikahan adat Batak, kedua mempelai biasanya dibungkus dengan kain ulos yang disebut ulos ragi hotang atau ulos marjabu. Kain ulos ini merupakan simbol ikatan cinta yang diharapkan seperti rotan atau yang disebut hotang dalam bahasa Batak. Rotan dikenal sebagai bahan pengikat yang sangat kuat, sehingga filosofinya menjadi doa agar kedua mempelai tetap tabah mengarungi bahtera rumah tangga.
2. Ulos mangiring – lambang kesuburan
Biasanya ulos mangiring diberikan oleh orang tua (nenek) kepada cucu pertamanya dengan doa dan harapan agar kelak lahir anak berikutnya dalam keluarga tersebut. Ulos ini kemudian bisa dijadikan kain selempang atau yang disebut juga ulos parompa. Selain itu, ulos mangiring juga sering digunakan sebagai selendang atau disebut juga tali dalam bahasa Batak.
3. Ulos Ragdup – lambang kehidupan
Proses pembuatan ulos ragdup bisa dikatakan paling sulit dan lama dibandingkan dengan jenis lainnya, karena ini juga harga ulos ragdup yang cukup mahal. Ada tiga bagian yang harus dianyam secara bertahap selama pembuatan, yaitu 2 bagian samping dan bagian tengah yang berisi tiga bagian dengan detail yang rumit. Jika selesai dan dilihat lebih dekat, keseluruhan motif tampak nyata dan ‘hidup’. Oleh karena itu, ragi (live yeast) sering digunakan sebagai lambang kehidupan dan kebahagiaan pada keturunan yang berumur panjang.
4. Ulos sadum – simbol kegembiraan
Ciri khas ulos sadum terlihat dari dominasi aksen warna merah, motif floral yang hidup, dan bingkai berwarna gelap di kedua sisinya. Ulos sadum dilambangkan sebagai motivasi dalam sebuah keluarga agar selalu ceria dan semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ulos sadum juga sering dijadikan sebagai hadiah atau kenang-kenangan kepada pejabat atau tamu istimewa.
Simak Videonya “Jeritan Pengrajin Di Balik Keindahan Kain Ulos Batak”
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/bpa)