
Jakarta –
Field Museum of Natural History di Chicago telah menganalisis replika tersebut pedang kuno yang telah disimpan selama 100 tahun. Pedang yang dianalisis dari Zaman Perunggu sekarang diperkirakan berasal dari masa yang jauh lebih tua, 3.000 tahun yang lalu.
Para arkeolog dan ilmuwan Hongaria yang bekerja dengan Field Museum berpendapat bahwa ada kemungkinan pedang itu bukan hanya replika karena sangat mirip dengan aslinya.
Pedang yang ditemukan di Sungai Danube di Budapest, Hongaria pada tahun 1930-an, dianalisis menggunakan detektor fluoresensi sinar-X.
Analisis X-Ray Pedang Kuno
Untuk melakukan ini, para ilmuwan pertama-tama memaparkan materi yang mereka pelajari ke sinar-X untuk mengionisasinya.
Jika energi radiasi mencukupi, ia akan berinteraksi dengan elektron kulit dalam atom yang menyebabkannya dikeluarkan.
Kemudian, terjadi proses relaksasi dimana salah satu elektron dari kulit terluar jatuh ke kulit dalam, seperti yang dijelaskan oleh salah satu ilmuwan Maido Merisalu alias Captain Corrosion yang dikutip dari IFL Science.
“Akibatnya, sejumlah energi dilepaskan dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Energi sinar-X yang dipancarkan bergantung pada perbedaan energi antara keadaan tinggi dan rendah, dan oleh karena itu radiasi juga membawa informasi tentang atom,” ujarnya. dikatakan.
Pedang Diklaim Menjadi Bagian dari Ritual Kuno
Dengan mengukur energi dan intensitas sinar-X yang meninggalkan material, para ilmuwan dapat mengetahui terbuat dari apa material tersebut.
Dalam kasus pedang kuno ini, tim menemukan bahwa itu sangat mirip dengan pedang Zaman Perunggu Eropa lainnya, dengan tingkat perunggu, tembaga, dan timah yang serupa.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa pedang itu mungkin ditempatkan di Danube sebagai bagian dari ritual kuno, seperti untuk mengenang orang yang dicintai yang hilang atau pertempuran.
Sehubungan dengan keaslian ini, para ilmuwan mengatakan ada banyak insiden penemuan palsu. Misalnya, benda yang dianggap palsu atau replika ternyata asli, begitu pula sebaliknya.
“Biasanya cerita-cerita ini (seperti) sebaliknya. Apa yang kami pikir benar ternyata salah,” kata Bill Parkinson, kurator antropologi Field. Museum Sejarah Alam.
Simak Video “Kelompok Pemuda Bersenjata Serang Rumah Warga yang Rusak di Semarang”
[Gambas:Video 20detik]
(fase/nwk)