
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh proyek infrastruktur akan selesai pada semester I 2024. Hal itu disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, baik untuk proyek strategis nasional (PSN) maupun proyek strategis nonnasional (non-PSN). . ) )
Bahkan dalam perjalanannya, beberapa bagian tidak berjalan sesuai rencana. Misalnya, beberapa proyek jalan tol masih dalam proses penyelesaian masalah.
Berikut beberapa jalan tol yang mengalami masalah serius:
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
1. Jalan Raya Atlantis
Proyek tol Semarang-Demak sepanjang 27 km merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tol yang dipercepat penyelesaiannya sebelum tahun 2024.
Hanya pada pembangunan seksi 1 Semarang-Sayung kegiatan konstruksi belum dimulai karena masalah tanah yang hancur.
Keadaan ini membuat daratan yang menjadi jalan tol tertutup air laut sehingga terlihat seperti fenomena yang terjadi di Atlantis. Karena tanah tersebut dulunya milik seseorang namun kini terendam air laut, maka pemerintah memberikan payung hukum untuk pengadaan tanah tersebut.
Sementara itu, Sayung-Demak seksi 2 sudah beroperasi secara fungsional mulai 18 November 2022 yang dapat dilalui kendaraan roda empat, mikrolet, ambulan, dan kendaraan darurat.
2. Topografi Cisumdawu yang sulit
Pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang dimulai tahun 2012 saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Salah satu yang menyebabkan lambatnya pengerjaan adalah kondisi topografi yang sulit karena jalan raya harus melewati perut gunung.
“Kenyataan di lapangan kami agak pesimis Oktober (bagian BUJT). Harapannya Desember paling lambat, karena masyarakat sudah lama menunggu jalan ini,” kata Dirjennya. Jalan raya, Hedy Rahadian, dulu.
Saat ini seksi 1 tol tersebut telah beroperasi sepanjang 11,4 km.
Sedangkan untuk seksi 2-4 Rancakalong hingga Legok direncanakan beroperasi pada musim Natal dan Tahun Baru.
“Tetap semangat untuk menyelesaikan jalan utama di seluruh seksi 2, 3 dan 4, insyaallah akan kami usahakan siap dan beroperasi paling lambat Desember 2022. Ini harus diusahakan dengan sekuat tenaga,” kata Menkeu. Basuki. dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/11/2022).
Total Seksi 3-6 yang dikerjakan BUJT sepanjang 33,21 km. Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km sudah selesai 100%. Kemudian konstruksi Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 km, konstruksi Seksi 4A 87,93% dan Seksi 4B 58%.
Seksi 5 Legok – Ujungjaya sepanjang 14,9 km progres konstruksi 5A sudah 60,9% dan 5B sudah 63%. Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan untuk 6A progresnya 98,2% dan untuk 6B progres fisiknya 100%.
3. Padang-Sicincin Melewati Tanah Adat
Salah satu kendala jalan tol Padang-Sicincin sepanjang 36,6 km adalah pembebasan lahan. Alinyemen Tol Trans Sumatera (JTTS) seksi ini melewati tanah adat.
Konstruksi terhenti sejak Desember 2021 karena pembebasan lahan, meski konstruksi dilanjutkan.
Menurut Basuki, kecepatan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru akan banyak bergantung pada dukungan pemerintah daerah (Pemda Sumbar dan Pemkot/Kabupaten terkait) dalam pembebasan lahan yang akan dilalui tol tersebut.
“Kuncinya sekarang adalah Pemerintah Kabupaten, Kota, dan Provinsi. Jika lahan sudah bersih, maka kami siap melanjutkan dan mempercepat pembangunan,” ujar Basuki.
Pemprov Sumbar telah membentuk tim untuk mempercepat pembebasan lahan jalan tol yang mulai dibangun pada Februari 2018. Ditargetkan pembebasan lahan selesai 100% pada Desember 2022, sehingga target penyelesaian Juli 2024 bisa dicapai.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Aduh! Proyek Tol Ini Ternyata Bermasalah, Yakin 2024 Selesai?
(des)