
Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pakar militer Rusia menyarankan agar pemerintah Presiden Vladimir Putin menyerang kapal-kapal negara anggota NATO. Ini terjadi ketika panel bersidang di televisi nasional untuk membahas konflik yang sedang berlangsung.
Rekaman itu menjadi viral di media sosial. Pakar militer itu adalah Alexander Sharkovsky.
Negara NATO yang dimaksud adalah Inggris. “Rusia akan menindak Inggris atas dukungannya terhadap Ukraina,” tulis media Newsweek, dikutip Jumat (25/11/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Hal tersebut menanggapi pandangan beberapa analis politik yang menilai Kremlin belum membuat kemajuan signifikan selama perang dalam beberapa bulan terakhir. Ukraina terus mendapat dukungan dari Barat dan konflik tersebut berpotensi berubah menjadi perang yang lebih berkepanjangan.
“Kami melihat dengan jelas posisi Inggris, kami melihat perbuatan kotor. Jelas. Kami harus mengambil tindakan tertentu terhadap Inggris,” katanya.
“(The) Prince of Wales berada di dekat perbatasan Utara kita di Laut Barents. Kita harus melakukan sesuatu tentang itu,” tambahnya.
Perlu dicatat bahwa pada awal November, Inggris diduga terlibat dalam serangan pesawat tak berawak Rusia di Krimea oleh Ukraina. Daerah itu dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dan berfungsi sebagai pangkalan militer Kremlin.
Bahkan Moskow telah memanggil Duta Besar Inggris untuk meminta penjelasan. Rusia juga menuduh angkatan laut Inggris meledakkan pipa gas Nord Stream, meskipun London membantahnya.
Namun, komentar ini dikritik oleh pengamat lain, Victor Olevich. Hal itu diyakini akan menjadi bumerang bagi Rusia sendiri.
“Maaf, apakah Anda menyarankan agar kita memulai konflik langsung dengan negara NATO?” dia berkata.
“Serangan terhadap objek militer negara-negara NATO, dengan menggunakan pasukan militer Rusia, secara otomatis akan mengarah pada konflik langsung antara Rusia dan NATO. Bukan itu yang saya usulkan, itu tidak akan membantu Rusia,” tegasnya.
Rusia telah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari. Meski awalnya mengatakan fokusnya adalah di Ukraina Timur, pasukan Putin kini membom semua kota di negara lain bekas Uni Soviet.
Pada hari Rabu, Rusia dilaporkan menembakkan 65 rudal jelajah kh-101 ke ibu kota Kyiv, serta wilayah Vinnytsia, Lviv dan Zaporizhzhia. Rudal menargetkan rumah-rumah penduduk dan infrastruktur energi.
Serangan itu disebut sebagai salah satu serangan paling “mengganggu” yang dialami Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Ini sekali lagi telah memutus aliran listrik ke Kyiv dan daerah lain.
“Musuh sekali lagi memutuskan untuk mencoba mencapai dengan kekerasan dan membunuh apa yang belum dapat dicapai selama sembilan bulan dan tidak akan dapat dicapai,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Telegram.
“Sebaliknya, dia hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua kejahatan yang dia bawa ke negara kita.”
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Panas! Rusia Kecam KTT NATO di Madrid, Ancam PD3 Lagi?
(sef/sef)