
Palembang –
Tim Pakar Cagar Budaya (TACB) Sumsel (Sumsel) menyebut Pasar Cinde di Palembang yang mengalami kebakaran hebat memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dimana bangunan tersebut merupakan peninggalan sejarah sejak tahun 1958.
“Bangunan (pasar) ini memiliki nilai sejarah karena merupakan bangunan pasar modern pertama yang dibangun di Palembang pada tahun 1958,” ujar Kepala TACB Sumsel Retno Purwanti. momen SumateraSenin (28/11/2022).
Terkait kebakaran yang menghanguskan 1 blok warung di sana, kata Retno, dia menilai jika direkam ulang, sepotong bukti sejarah di Kota Pempek akan hilang lagi. Dimana diketahui sebelum dibakar, nilai sejarah bangunan pasar juga terancam hilang, karena pemerintah berencana merenovasi pasar untuk menjadikannya pasar bertingkat dengan nuansa modern, namun hal tersebut tidak kunjung datang. membuahkan hasil.
“Ya, kalau tidak ada bangunan yang tersisa, tentu nilai sejarahnya juga akan hilang,” kata arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurutnya, Pasar Cinde sendiri beberapa tahun lalu resmi ditetapkan sebagai Gedung Cagar Budaya di Palembang. Hal itu, kata dia, langsung ditegaskan Wali Kota Palembang Harnojoyo saat itu.
“Pasar ini telah ditetapkan sebagai Gedung Cagar Budaya. Walikota Palembang menetapkannya pada tahun 2017, berdasarkan keunikan arsitektur bangunan dengan pilar-pilar berbentuk jamur,” ujarnya.
Retno sangat menyayangkan atas kejadian kebakaran tersebut termasuk rencana Pasar Cinde yang akan dirubah dengan bentuk dan nuansa yang berbeda. Hal ini, kata dia, akan menambah daftar rekor jika salah satu sejarah kebanggaan kota ‘Wong Kito’ mulai hilang, setelah sebelumnya Jembatan Ampera juga akan dihidupkan kembali dengan memasang lift.
Artinya, bukti sejarah kota Palembang kembali hilang, kata Retno.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Pasar Cinde Palembang, Sumatera Selatan (Sumut). Blok dengan total lebih dari 20 kios di pasar yang memiliki nilai sejarah di Kota Pempek itu dibakar.
“Benar, sekitar 1 blok lapak kayu, lapak jualan di pinggir jalan pasar, ludes terbakar habis,” kata Kepala Posko Relawan Sumsel, Lendhi Hervanno. detikSumut dikonfirmasi, Minggu (27/11).
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (27/11) sekitar pukul 23.00 WIB. Api berhasil dipadamkan setelah tim gabungan bekerja keras memadamkannya dengan mengirimkan 10 unit pemadam kebakaran. Setelah pendinginan, Senin (28/11) pukul 01.05 WIB api akhirnya padam 100 persen.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, Polres Palembang telah memasang garis polisi di sana. Akibatnya, satu blok dengan puluhan kios ludes dengan jumlah kerugian yang tidak bisa diperkirakan saat ini.
Simak Video “Penampakan Pasar Kesamben Blitar Ditelan Ayam Merah”
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)