
Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi pemilihan umum di Malaysia memanas. Dimana hasilnya masih menggantung, karena tidak ada koalisi mayoritas yang memenangkan parlemen.
Belum ada partai politik yang melewati ambang batas di Parlemen. Dua kandidat bersaing untuk memenangkan dukungan dari saingan mereka sehari setelah pemilihan umum.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut Reuters, Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan mereka dapat membentuk pemerintahan dengan dukungan partai lain yang tidak mereka sebutkan namanya.
Pemilu pada Sabtu (19/11/2022) menyaksikan penurunan kekuatan politik dominan sejak kemerdekaan pada 1957 hingga 2018.
Membentuk pemerintahan mungkin memerlukan keterlibatan raja Malaysia yang sebagian besar perannya mencakup kekuasaan untuk menunjuk perdana menteri sebagai pemimpin mayoritas tepercaya, sementara tidak ada koalisi yang dapat melakukannya.
Istana Malaysia di bawah pimpinan Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Minggu (20/11/2022) telah memerintahkan partai-partai mengajukan nama-nama anggota parlemen. yang menurutnya memiliki mayoritas pada 1400 (0600 GMT) pada hari Senin.
Pakatan Harapan Anwar memenangkan 82 kursi parlemen, kurang dari 112 mayoritas tetapi sedikit di atas 73 kursi Pakatan Muhyiddin Yassin.
Aliansi Barisan Nasional pimpinan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang selama ini menjadi kekuatan politik dominan Malaysia mengalami kekalahan terparah dalam pemilu. Hanya 30 kursi dari 178 yang diperebutkan.
Karena para pemilih menolak UMNO dan Koalisi Front Multi Etnis yang dipimpinnya untuk pemilu kedua. Sementara itu, Gabungan Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin, dalam kontes nasional pertamanya, mendapat dukungan dari basis tradisional Barisan.
“Saya kira yang kita pelajari di sini adalah negara ini semakin terpecah belah,” kata Deputy Managing Director Political Risk Consultancy Bower Group Asia, Asrul Hadi Abdullah Sani, dikutip dari Reuters, Minggu (20/11/2022).
“Masuknya Perikatan Nasional ke dalam voice bank Suara UMNO menunjukkan bahwa ada tiga koalisi yang sah di masa depan politik Malaysia,” imbuhnya.
Kunci kemenangan pemilu kali ini adalah partai Islam PAS di koalisi Aliansi yang memperoleh kursi terbanyak. Dimana sebagian besar kelompok Muslim Melayu adalah mayoritas penduduk.
Muhyiddin juga dikabarkan telah bertemu dengan pemimpin negara bagian Sarawak dan sedang berdiskusi dengan pihak lain untuk membentuk pemerintahan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Pasokan Stabil, Malaysia Tak Lagi Krisis Ayam
(emy/mij)