
Jakarta, CNBC Indonesia – Sekitar enam anak di Inggris telah meninggal setelah serangkaian infeksi Strep A yang parah. Ini mendorong otoritas kesehatan Inggris untuk mengeluarkan peringatan terbaru kepada orang tua.
Badan Keselamatan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah mengeluarkan peringatan kesehatan yang langka. Badan itu mendesak orang tua untuk memantau anak-anak mereka untuk gejala penyakit, yang dapat mencakup sakit tenggorokan, sakit kepala, demam, dan ruam tubuh.
“Setidaknya enam anak meninggal akibat infeksi parah sejak September,” tulis agensi, dikutip CNBC International, Selasa (12/6/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Sementara kasus yang dilaporkan meningkat lebih dari 4,5 kali lipat dari jumlah yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir,” tambahnya.
Lima dari kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Kematian keenam dilaporkan di sebuah sekolah dasar di Wales.
Kematian lebih lanjut dari seorang anak sekolah berusia 12 tahun dari London dilaporkan pada hari Sabtu. Namun hal ini belum dikonfirmasi.
Strep A atau Streptococcus A adalah infeksi bakteri pada tenggorokan atau kulit. Biasanya hal ini mulai muncul saat memasuki musim dingin.
Meskipun sebagian besar kasusnya ringan dan sering tidak diketahui, bakteri juga dapat menyebabkan penyakit dan komplikasi yang lebih serius. Seperti demam berdarah.
“Pastikan Anda berbicara dengan profesional kesehatan jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda memburuk setelah demam berdarah,” kata wakil direktur UKHSA, Dr Colin Brown.
Biasanya, satu atau dua anak di bawah usia 10 tahun meninggal akibat Strep A selama musim dingin di Inggris. Dalam sepekan hingga 20 November, ada 851 kasus demam berdarah yang dilaporkan di Inggris, dibandingkan dengan rata-rata 186 kasus pada tahun-tahun sebelumnya.
Pejabat kesehatan mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa jenis baru itu beredar. Peningkatan tersebut kemungkinan besar terkait dengan jumlah bakteri yang beredar dan pergaulan yang tinggi setelah berakhirnya pembatasan Covid-19.
“(Kita) perlu mengakui bahwa langkah-langkah yang telah kita ambil selama beberapa tahun terakhir untuk mengurangi penyebaran Covid juga akan mengurangi penyebaran infeksi lain,” kata Dr Susan Hopkins, kepala penasihat medis UKHSA, kepada program Today Radio BBC 4.
“Ini berarti ketika keadaan kembali normal, infeksi tradisional yang telah kita lihat selama bertahun-tahun beredar pada tingkat tinggi,” tambahnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Ini Kandidat PM Inggris yang Baru, Adakah Tokoh Muslim?
(sef/sef)