
Jakarta, CNBC Indonesia – Sepanjang tahun ini, banyak perusahaan start-up yang akhirnya mengambil jalan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi banyak karyawannya. Beberapa perusahaan, seperti Zenius dan Shopee, bahkan melakukan PHK massal lebih dari satu kali.
Zenius mengumumkan kebijakan PHK sebanyak dua kali, yakni pada Mei dan Agustus. Sementara itu, PHK di Shopee telah terjadi dalam beberapa gelombang di seluruh dunia meski PHK di Indonesia hanya diumumkan satu kali.
Vice President Aldi Investments MDI Ventures Adrian Hartanto menjelaskan, aset yang dimiliki perusahaan rintisan tidak berupa peralatan atau bangunan seperti perusahaan konvensional. Tapi itu akan menimbulkan biaya untuk sumber daya manusia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sebaliknya, startup menerima dana dari investor luar. Karena situasi ekonomi yang tidak menentu sama sekali, pembiayaan tidak semudah dulu lagi, yaitu perusahaan dituntut untuk dapat memperoleh keuntungan terlebih dahulu sebelum menerima dana.
“Koreksi ini membuat pasar perusahaan awalnya tumbuh, tumbuh lebih awal mereka menghabiskan banyak uang untuk orang-orang itu. Sekarang investor ingin mendapat untung dulu baru mau memberikan uangnya. Ini menjadi tantangan bagi beberapa startup, beberapa perusahaan teknologi,” jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (21/21/2019) 11/2022).
Ada beberapa cara untuk mencapai keuntungan. Misalnya, mengelola anggaran yang ada untuk melakukan PHK.
Dia menjelaskan, ada beberapa tahapan pemutusan hubungan kerja. Dimulai dengan pekerja kontrak, tahap kedua adalah bagi mereka yang dianggap berkinerja buruk, kemudian mengeliminasi tim yang tidak relevan untuk merestrukturisasi bisnisnya.
“Kebanyakan sekarang sibuk di level 1-2,” kata Aldi.
Menurutnya, tahun depan masih ada kemungkinan efisiensi yang lebih besar. Tapi mungkin tidak akan seburuk yang terjadi di tahun 2022.
Perusahaan harus mempersiapkan diri lebih baik tahun depan. Jika PHK tetap terjadi, besar kemungkinan perusahaan akan gagal mengubah strategi bisnisnya untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
“Jangan harap dapat donasi tahun depan atau tahun setelahnya. Kalau mau ngumpulin dana, hanya saat butuh atau mau, atau luangkan waktu,” kata Aldi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Komisaris Bursa Berbicara Tentang Masa Kegelapan Startup, Memberi Nasehat Kepada Para CEO