
Medan –
Warga yang ingin tahu lebih jauh tentang proses perdamaian Aceh bisa mengunjungi Helsinki Memory Exhibition di Museum Tsunami. Dalam pameran ini dijelaskan dari awal proses negosiasi hingga setelah perdamaian.
pemantauan momen Sumatera, pameran digelar di lantai 3 Museum Tsunami Banda Aceh dan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, Senin (7/11/2022). Dalam pameran tersebut diceritakan beberapa tahapan proses perdamaian, mulai dari gelombang perdamaian.
Gelombang perdamaian ini bermula dari gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Di bagian lain, upaya membangun perdamaian sudah dimulai sejak tahun 1999.
Ada empat bab yang menceritakan tentang merintis perdamaian yaitu tahun 1999, 12 Mei 2000, 9 Desember 2002, 27 Februari hingga 1 Maret 2003.
Pameran juga menampilkan tulisan-tulisan tentang kenangan konflik dan perdamaian Aceh. Perjanjian damai ditandatangani di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.
Pameran juga menampilkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses perdamaian hingga masa pemulihan dan rekonstruksi. Pameran ini dimeriahkan dengan foto-foto karya Bedu Saini dan beberapa fotografer lainnya.
“Kami hadirkan pameran temporer di Museum Tsunami, tentang sejarah atau bagaimana proses penandatanganan perdamaian terjadi di Helsinki. Sejarah itu kami hadirkan di sini,” kata Almuniza kepada wartawan.
Menurutnya, pameran ini dibuat agar masyarakat Aceh lebih mengenal proses perdamaian. Sedangkan yang berada di luar Aceh bisa mengenal Tanah Rencong lebih dalam.
“Sejarah dimulai dengan negosiasi hingga MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005, dan tokoh-tokoh perdamaian kami hadirkan dalam dokumen foto. Banyak foto Bang Bedu yang kami hadirkan,” ujarnya.
Simak Video “Keren! Jualan Mee Aceh Pakai Bus Mercedes-Benz 508D”
[Gambas:Video 20detik]
(agse/afb)