Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan nilai tukar rupiah mengalami penguatan signifikan pada awal tahun ini. Penguatan rupiah mendukung stabilitas perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan mantan pejabat Bank Dunia dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (31/1/2023).
“Rupiah meningkat pada awal tahun 2023 dimana hingga 27 Januari 2027 mengalami kenaikan sebesar 3,89%,” kata Sri Mulyani.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Penguatan rupiah mengungguli mata uang negara mitra yaitu ringgit Malaysia yang hanya menguat 3,83%, peso Filipina 2,3% dan India 1,46% (year to date/td).
Sri Mulyani menegaskan, penguatan nilai tukar ditopang aliran modal asing ke pasar domestik. Situasi ini sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang diharapkan tetap positif dan baik dengan stabilitas yang terjaga.
“Selain itu, daya tarik imbal hasil aset keuangan domestik tetap menarik dan volatilitas di pasar keuangan global sedikit mereda,” kata Sri Mulyani.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tetap Tangguh
(ha ha)