
Jakarta –
Dalam Implementasi Kurikulum Mandiri (IKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah agar sekolah dapat memilih bagaimana menerapkan pembelajaran muatan lokal.
Payload lokal (mulok) dapat digunakan subjek (maple) secara khusus atau disertakan di setiap folder yang ada.
Memasukkan mulok ke dalam maple tentu menjadi tantangan tersendiri, karena selama ini mulok digunakan sebagai maple tersendiri. Namun, guru SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Utara, Sampit, Kalimantan Tengah berhasil memasukkan mulok ke dalam mata pelajaran.
Tak berhenti di situ, ada enam guru sekolah di sana yang berkolaborasi dalam enam mata pelajaran yakni matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ekonomi, pendidikan kewirausahaan, dan biologi.
“Padahal kita belum menerapkan Kurikulum Mandiri di sekolah dan belum tahu kapan akan diterapkan. Namun kami ingin mencoba belajar secara mandiri termasuk melalui program Siap Kurikulum Mandiri yang difasilitasi oleh Pemda Kalteng. bersama Yayasan Guru Belajar,” ujar Nikkon Bhastari, salah satu guru SMAN 1 Mentaya Hilir Utara melalui informasi dari Yayasan Guru Belajar yang diterima detikEdu, Senin (12/12/2022).
Siswa akan lebih mudah memahami pelajaran
Nikon menjelaskan, indikator performa masing-masing kursus sebenarnya terintegrasi. Jika berhasil menerapkan pembelajaran kolaboratif, tentunya siswa akan lebih mudah memahami konsep yang dipelajari.
Kolaborasi beberapa guru mata pelajaran sekolah diawali dengan diskusi tentang tema yang akan dilaksanakan. Mereka juga menyepakati tema menanam jagung.
SMAN 1 Mentaya Hilir Utara letaknya dekat dengan lahan pertanian, sehingga beternak merupakan hal yang lumrah di kalangan siswa. Selain itu, salah satu guru memiliki keterampilan yang baik di bidang pertanian.
Kegiatan diskusi dilanjutkan dengan pembuatan hasil belajar oleh masing-masing guru yang bersangkutan. Misalnya, pelajaran matematika mempelajari analisis peluang bisnis untuk tanaman jagung. Analisis paralel dengan materi distribusi binomial dan normal.
Kemudian untuk mata pelajaran biologi siswa akan mengamati pertumbuhan tanaman jagung.
Tips Menerapkan Collaborative Learning
Nikkon berbagi tips jika guru lain juga ingin menerapkan pembelajaran kolaboratif seperti ini di sekolahnya.
Pertama, menurutnya kita harus selalu berkomunikasi dengan guru lain. Kedua, wajib meminta izin kepada kepala sekolah.
Ketiga, kegiatan pembelajaran kolaboratif ini harus dikomunikasikan kepada siswa, tutor, wali kelas, dan orang tua. Lalu, buat komitmen bersama.
Kelima, periode pelaksanaan kursus kerjasama harus jelas. Selanjutnya, materi dan prestasi harus disepakati secara transparan.
Nikon juga merekomendasikan melakukan refleks secara rutin sehingga Anda dapat dengan cepat memperbaiki apa yang kurang.
“Lagi pula kalau mau mulai, cari follower dulu. Kita mau kerja sama dengan siapa. Terus lakukan walaupun kelihatannya aneh. orang, abaikan mereka atau abaikan saja, ” kata Nikon.
Simak video “Nadiem Makarim Rombak SBMPTN: Tak Ada Ulangan Mata Pelajaran”
[Gambas:Video 20detik]
(baik/fase)