
Jakarta –
SMK Model PGRI 1 Mejayan memiliki cara tersendiri dalam mendorong kegiatan ekonomi di Mejayan, Madiun. Saat wabah melanda dan menyebabkan PHK, SMK ini menginovasi Mobil Toko Desa Pesilat (Mokokasi).
“Kami ingin mobil ini menjadi sarana usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ketika UKM ini berkembang, seperti Kampung Pesilat yang siap melawan serangan ekonomi apapun,” kata Kepala SMK PGRI 1 Mejayan, Sampun . Disarikan dari situs Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu (10/12/2022).
Mokokasi merupakan mobil listrik hasil rancangan siswa dan guru SMK Model PGRI 1 Mejayan. Desainnya yang unik terus disempurnakan hingga saat ini.
Menurut Sampun, Mokokasi yang pertama kali diluncurkan pada 2020 ini terus mengalami penyempurnaan agar Mokokasi lebih hemat energi dan beberapa keunggulan lain yang membuat penggunaannya semakin nyaman.
“Ejekan ini 100 persen murni karya siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan sebagai wujud nyata pembelajaran berbasis proyek (PBL) bagi siswa SMK dan membantu pemerintah dalam mendukung perekonomian nasional melalui pengabdian kepada masyarakat, khususnya pengembangan UKM. ,” kata Sampun.
Sejak awal, pengembangan Mokokasi tidak terlepas dari gagasan untuk membantu para pelaku UMKM. Sedangkan pemilihan mobil listrik tidak lain adalah keinginan sekolah untuk membekali siswa yang hemat dan keinginan pemerintah untuk membuat kendaraan listrik lebih ramah lingkungan.
“Bagi kami, sinergi antara SMK dan UMKM sangat penting karena dapat meningkatkan pendidikan vokasi di SMK dan tentunya dapat memulihkan perekonomian masyarakat sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda,” ujar Sampun.
Berawal Dari Cinta Sepeda
Perancangan awal Mokokasi berawal dari ide membuat mobil love atau sepeda love dengan pedal kaki sebagai sumber tenaganya. Ide tersebut kemudian dialihkan menjadi suatu produk yang efisien dari segi keuntungan dan teknologi yaitu dengan menggunakan listrik yang dirancang untuk digunakan oleh UKM.
“Tahun 2020 nanti banyak orang yang di-PHK. Banyak yang pulang kampung karena di-PHK dan tidak tahu harus berbuat apa. Maka lahirlah ide untuk mengembangkan ini. Harapannya masyarakat bisa membuka usaha, berjualan makanan Bisa juga menjadi lebih bersih misalnya,” ujar Cover.
Bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (PT INKA), para siswa mulai merancang Desain Produk Mokokasi dan proses produksinya dilakukan sendiri oleh siswa SMK PGRI 1 Mejayan. Sedangkan PT INKA sebagai sahabat berperan dalam menjamin keamanan dan kualitas mobil listrik hasil dari.
Pesan Dealer Pecel ke Jasa Reparasi
Berbeda dengan konsep kendaraan listrik pada umumnya yang berfokus pada kendaraan penumpang, desain Mokokasi disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Salah satu pelanggannya adalah Riska, dia menjual nasi pecel dan nasi kuning. Mokocation didesain agar makanan yang dijual lebih bersih karena tertutup.
Ada pula Nur Cahya, warga Mejayan yang dirumahkan akibat dampak pandemi Covid-19. Kehilangan pekerjaan dan penghasilan membuat Nur Cahya harus berjuang menghidupi keluarga kecilnya.
Berbekal keahlian reparasi, Nur Cahya membuka jasa keliling. Tentu saja dibantu oleh Mokokasi. Dengan Mokokasi, dia berkeliling dari desa ke desa menjemput pelanggannya.
“Pakai Mokokasi lebih hemat karena pakai listrik. Saya juga bisa ngumpulin bola ke orang yang mau perbaiki,” kata Nur.
Dikembangkan menjadi Paket Bisnis
Saat ini Mokokasi berkembang menjadi paket usaha yang ditawarkan kepada masyarakat, antara lain paket usaha kuliner (Mokokasi Food), paket usaha sembako (Mokokasi Mart), paket usaha perbengkelan (Mokokasi Teknik dan Jasa Elektrikal), dan lain sebagainya.
Penggemar Mokokasi juga terus berdatangan. Setelah mengakui bahwa sekolah kekurangan modal. Pelanggannya tidak hanya dari Madiun dan sekitarnya, melainkan dari luar Madiun, bahkan luar Jawa.
“Kami tidak menjual mobil listrik karena akan diblokir oleh aturan. Namun, kami menjual paket bisnis dimana mobil listrik hanyalah alat yang disertakan dalam paket bisnis yang dipesan oleh pengguna,” kata Sampun.
Simak Video “Kenapa BMW Tidak Pasang Mobil Listrik di RI”
[Gambas:Video 20detik]
(bukan/teman)