
Banda Aceh –
Fitriani (34) tak menyangka songketnya menjadi busana Ariel Tatum di Paris Fashion Week. Songket motif Cupula Bungong ditenun selama seminggu.
Busana songket rancangan desainer Didiet Maulana itu dikenakan Ariel saat menghadiri gala dinner sebelum puncak Le Defile L’Oreal Paris, bagian dari kegiatan Paris Fashion Week di Prancis. Bintang film ‘Sweet Wings of Brokenness’ itu tampil mempesona dalam balutan gaun bernama ‘Tara Gemilang’.
Foto Ariel dalam balutan gaun itu diunggah di media sosial. Fitri baru mengetahui kain songket yang ditenunnya menjadi balutan Ariel Tatum setelah seorang teman memperlihatkan unggahan sang desainer.
“Saya tidak menyangka akan memakainya dengan Ariel Tatum. Saya merasa senang, bahagia,” ujar Fitri saat ditemui momen SumateraSabtu (8/10/2022).
Fitri adalah salah satu penenun Songket Mutiara di Desa Krueng Kalee, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar. Alat tenun Darliana cukup sederhana.
Proses menenun di sana dilakukan secara tradisional dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Untuk satu kain tenun dengan panjang 1,8 meter, dibutuhkan waktu satu minggu untuk menenun.
Fitri mengatakan, songket yang menjadi bahan busana Ariel Tatum dibuat menggunakan benang emas Palembang dan bermotif bungong berwarna hitam. Songket tersebut selesai ditenun oleh Fitri beberapa hari sebelum dibeli oleh desainer Didiet.
Foto: Fitri menenun kain songket yang dipakai Ariel Tatum (Agus Setyadi/detikSumatra)
Usai menenun, Fitri seperti biasa memajang kain songket. Suatu hari di bulan Agustus lalu, Didiet datang ke Mutiara Songket bersama rombongan dari Bank Indonesia. Tempat menenun ini merupakan salah satu area bantuan Bank Indonesia.
Di sana, Didiet melihat kain songket dengan berbagai motif dipajang. Sang desainer memutuskan untuk mengambil kain songket buatan Fitri.
“Harga songketnya Rp 1,7 juta. Mas Didiet kemudian memesan songket serupa untuk selendangnya,” jelas Fitri.
Saku untuk syal berukuran setengah dari lebar syal biasa. Karena selendang itu dipesan, Fitri membutuhkan waktu untuk menenunnya.
Didiet belum mengambil selendang yang dipesannya. Syal itu kini dipajang di area display. Menurut Fitri, ini pertama kalinya Didiet membeli kain songket di Mutiara Songket.
“Yang sudah ambil songket buat baju, buat selendang, masih tinggal di sini,” ujarnya.
Fitri berharap songket asal Aceh lebih dikenal hingga mancanegara dan lebih mendunia. “Kami berharap bisa terus maju dan semakin sukses,” jelas perempuan yang sudah tiga tahun menjadi penenun ini.
Tenun songket di Mutiara Songket dijual dengan harga yang bervariasi. Songket yang menggunakan benang emas Palembang dijual Rp 1,7 juta dan songket biasa Rp 1,5 juta.
Ada juga kain songket untuk hijab mulai dari Rp 500.000. Penenun di sana membuat songket dengan berbagai motif antara lain cupula bungong, pinto Aceh dan lain-lain.
“Songket ini biasa dibeli masyarakat di Aceh untuk mengisi kado pengantin di hari raya,” jelas pemilik Mutiara Songket, Darliana.
Ariel Tatum dalam unggahannya di Instagram membeberkan makna dari pakaian yang dikenakannya. Dia menyebut gaun itu tentang kehidupan.
“Perpaduan bahan yang solid dan transparan menjadikan kombinasi yang menarik. Seperti hidup. Variasi menambah keindahan. Taburan kristal pada gaun juga menambah kilauan “berbintang” tadi malam,” tulis Ariel dalam unggahannya.
Tonton Video “Gempa M 5,2 Guncang Banda Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami”
[Gambas:Video 20detik]
(agse/afb)