
Jakarta –
Teks laporan percobaan merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar. Teks ini disusun berdasarkan hasil percobaan atau penelitian.
Biasanya, teks laporan percobaan melaporkan kegiatan mulai dari perumusan tujuan hingga kegiatan penutup. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa percobaan siklus makanan, air dan udara, hingga kejadian alam lainnya, seperti dikutip dari buku Hari Wibowo Bahan Utama Bahasa Indonesia Sekolah Menengah.
Teks laporan percobaan menyatakan hasil dari kegiatan percobaan yang dilakukan. Misalnya objek berupa kacang hijau yang diuji aspek pertumbuhannya. Oleh karena itu, isi laporan terdiri dari fakta tentang hasil yang diperoleh melalui eksperimen.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini akan kami jelaskan teks laporan sidang tersebut.
Struktur Teks Laporan Eksperimental
Disebutkan dalam buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs yang disusun oleh Tim Ganesha Operation, struktur teks laporan percobaan terdiri dari 5 bagian, antara lain:
Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan, tinjauan pustaka, dan wawancara Penyajian data dan hasil percobaan, yang merupakan bagian dari analisis masalah yang bersumber dari data yang diperoleh Kesimpulan, bagian ini berisi rangkuman berdasarkan apa telah dijelaskan.
Aturan Bahasa Teks Laporan Eksperimental
Aturan bahasa dalam teks laporan percobaan ditandai dengan berikut ini.
Menggunakan banyak istilah ilmiah Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah suatu kegiatan Mendeskripsikan objek, hewan, atau lingkungan tertentu Menggunakan kata-kata yang menyatakan definisi Menggunakan konjungsi alasan untuk menjelaskan alasan Menggunakan kata-kata yang berarti detail Menggunakan gaya formal
Contoh Teks Laporan Ujian
Setelah membahas struktur dan kaidah bahasa teks laporan percobaan, ada baiknya luangkan waktu sejenak untuk mengetahui contohnya. Seperti apa? Ini pertunjukannya.
Eksperimen Peta Lidah
identifikasi
Berdasarkan hukum peta lidah, setiap area lidah kita memiliki kepekaan yang berbeda terhadap rasa tertentu. Namun, mengapa kita bisa merasakan manisnya gula atau pahitnya kopi di seluruh permukaan lidah? Eksperimen ini dilakukan untuk membuktikan apakah indra perasa memiliki wilayah rasa yang spesifik.
Landasan teori
Pembagian daerah rasa atau peta hukum lidah diperkenalkan oleh Herr Hanig pada tahun 1901. Menurutnya, rasa manis terdeteksi di ujung lidah. Rasa asin sepanjang bagian depan lidah. Asam terdeteksi di sepanjang bagian belakang lidah. Rasa pahit di pangkal lidah.
Metode penelitian
Penelitian dilakukan dengan teknik eksperimen.
Paparan Data Eksperimental dan Hasil
Bahan yang digunakan adalah 4 gelas air mineral 600 ml, 2 sendok makan gula pasir, 2 sendok makan garam, 2 buah jeruk nipis, 2 sendok makan kopi, 4 gelas plastik, dan 4 sedotan. Proses selanjutnya dimulai dengan pembuatan larutan gula, larutan garam, larutan jeruk, dan larutan kopi.
Dengan menggunakan sedotan, larutan gula diteteskan ke ujung lidah dan dicatat hasil rasanya. Kemudian, larutan gula diteteskan pada bagian depan, belakang, dan pangkal lidah. Hal yang sama dilakukan untuk tiga solusi lainnya.
Alhasil, semua larutan yang diteteskan pada empat bagian lidah menghasilkan rasa yang tetap. Kecuali, larutan pahit yang diteteskan di punggungnya terasa pahit, sedikit asam.
Kesimpulan
Hukum peta lidah menurut Herr Hanig tidak akurat, karena semua larutan yang diteteskan dalam empat bagian tidak menghasilkan rasa yang benar.
Demikianlah pembahasan teks laporan sidang. Semoga bisa menambah wawasan tentang detikers!
Simak Video “Saat Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022”
[Gambas:Video 20detik]
(aeb/nwk)