
Jakarta, CNBC Indonesia – Negosiasi gaji selama wawancara kerja bisa menjadi tantangan, baik untuk lulusan baru maupun mereka yang berpengalaman. Banyak yang khawatir jika negosiasi terlalu tinggi justru akan membuat para perekrut mundur. Terkadang banyak orang yang enggan bernegosiasi, dan akhirnya menyerah. Walaupun gaji yang ditawarkan jauh dari yang diharapkan dan tidak sesuai dengan tugas yang diemban.
Negosiasi gaji sendiri merupakan kegiatan diskusi antara calon karyawan dengan pihak perusahaan untuk menentukan gaji yang diharapkan. Dalam hal ini, perusahaan biasanya diwakili oleh Human Resources Department (HRD). Proses negosiasi memungkinkan perusahaan mendapatkan karyawan terbaik dengan biaya yang sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Bagi calon karyawan, ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya. Negosiasi gaji juga memungkinkan karyawan untuk memahami manfaat atau tunjangan yang mereka dapatkan selama bekerja di perusahaan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Harapan gaji biasanya ditanyakan saat sesi wawancara awal. Selanjutnya, ketika perusahaan atau pengguna merasa cocok dengan Anda, HRD akan menghubungi Anda lagi untuk negosiasi gaji. Namun, ada kalanya negosiasi gaji dilakukan saat sesi wawancara awal.
Untuk bisa menjawab pertanyaan ini dengan benar, berikut beberapa trik yang bisa Anda coba:
1. Lakukan penelitian Anda
Untuk lulusan baru, Anda bisa melakukannya dengan mengetahui Upah Minimum Provinsi (UMR) di kota tempat Anda bekerja. Selanjutnya sesuaikan UMR dengan posisi yang dilamar.
Untuk posisi resepsionis, perusahaan bisa menawarkan gaji sesuai UMR bagi lulusan baru. Namun, untuk posisi web developer yang membutuhkan keahlian khusus, perusahaan bisa saja menawarkan gaji di atas UMR meski Anda fresh graduate.
Selanjutnya bagi yang sudah berpengalaman, Anda bisa menyesuaikan gaji yang diharapkan dengan gaji di perusahaan lama, kisaran gaji di perusahaan yang Anda lamar, dan tentunya skill dan pengalaman yang Anda miliki.
2. Bersikap sopan
Tidak apa-apa untuk menanyakan berapa kisaran gaji yang ditawarkan perusahaan. Di awal negosiasi, Anda disarankan untuk terlebih dahulu mendengarkan penjelasan HRD terkait gaji dan tunjangan yang ditawarkan.
Jangan menyela atau mengambilnya dengan tergesa-gesa. Hal-hal yang disampaikan oleh HRD dapat diperhitungkan untuk negosiasi. Setelah HRD menjelaskan, Anda bisa bertanya dengan sopan, “Apakah angka ini bisa dinegosiasikan?”
3. Percaya diri
Saat Anda menginginkan gaji di atas rata-rata, nyatakan alasan Anda dengan percaya diri. Misalnya, Anda telah mengembangkan aplikasi yang menarik banyak pengguna baru, sehingga mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya.
Jika Anda seorang lulusan baru, sorot keterampilan selain yang terkait dengan posisi yang Anda lamar. Misalnya, selain bisa melakukan desain grafis, Anda memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik yang dibuktikan dengan sertifikat IELTS.
Hindari alasan pribadi seperti memiliki KPR, kendaraan atau hal-hal yang tidak berhubungan dengan keahlian dan kelebihan Anda.
4. Pertimbangkan manfaat lainnya
Alih-alih mengatakan Rp 10 juta, berikan kisaran angka, misalnya Rp 9,5 – Rp 11 juta. Jika perusahaan setuju untuk sedikit di bawah harapan Anda, jangan langsung marah. Anda dapat menanyakan tentang tunjangan lain seperti tunjangan hari raya, kebijakan jam kerja, upah lembur, serta pelatihan atau kesempatan untuk pengembangan diri.
Misalnya, perusahaan menyepakati angka Rp. 9 juta, namun bisa memberi Anda libur 20 hari per tahun, yang biasanya 12 hari, bekerja dari rumah (WFH) selama pandemi, serta peluang pelatihan yang didanai perusahaan. .
Yang tidak kalah penting adalah menanyakan tentang manfaat asuransi kesehatan. Minta HRD untuk menjelaskan manfaat rawat inap, rawat jalan dan manfaat untuk keluarga. Memiliki asuransi kesehatan dengan cakupan yang baik akan membantu Anda menghemat uang.
Jika asuransi perusahaan hanya memiliki tunjangan rawat inap, Anda harus membayarnya sendiri saat pergi ke dokter untuk rawat jalan. Begitu pula jika limit yang diberikan sangat terbatas, Anda mungkin memerlukan asuransi kesehatan tambahan.
Saat sudah mufakat, jangan ragu untuk menanyakan mekanisme kenaikan gaji. Hal ini dimaksudkan agar Anda mendapatkan gambaran mengenai prospek karir di perusahaan tersebut.
Nah, itulah tips negosiasi gaji yang bisa Anda praktikkan. Semoga dapat membantu Anda mendapatkan pekerjaan impian Anda. Semoga beruntung!
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
10 Negara Bergaji Tertinggi Di Dunia, Adakah Indonesia?
(ayy/ayy)