
Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang adalah tiga raksasa ekonomi dunia di era milenium. Amerika Serikat tidak goyah dari posisi teratas, tetapi China hanya berada di posisi kedua sejak 2010 menyalip Jepang.
Kini, posisi Jepang sebagai raksasa ekonomi terbesar ketiga di dunia juga terancam oleh negara Asia lainnya, India pada tahun 2030. Namun yang menarik, India akan menjadi raksasa ekonomi dunia dengan upah minimum yang sangat rendah (yang seringkali disebut UMP di Indonesia), bahkan termasuk yang terendah di dunia.
Berdasarkan data Perekonomian Nasional, rata-rata upah minimum di India tahun ini adalah US$ 62,6 per bulan atau Rp 977.499 (kurs Rp 15.615/US$). Artinya UMP di India kurang dari Rp 1 juta per bulan, jauh di bawah Indonesia US$ 175 per bulan, berdasarkan data Perekonomian Nasional.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dari 101 negara dalam daftar Ekonomi Nasional, India berada di peringkat ke-95, sedangkan Indonesia di peringkat ke-86.
Swiss adalah negara dengan upah minimum nasional terbesar, yaitu US$ 4.215,6 per bulan, diikuti Islandia dengan US$ 2.764, dan Luksemburg dengan US$ 2.478,3.
Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia memiliki upah minimum US$ 1.256,7 per bulan, di bawah US$ 1.468,7 per bulan di Jepang. Sedangkan upah minimum di China adalah US$ 286,9 per bulan.
Proyeksi bahwa India akan menjadi raksasa ekonomi dunia telah diungkapkan oleh S&P Global dan Morgan Stanley, dimana S&P mengacu pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang akan mencapai rata-rata 6,3% hingga tahun 2030. Sementara itu, Morgan Stanley memperkirakan PDB India kemungkinan akan meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 2031.
Dengan demikian, India akan menyalip negara-negara dengan ekonomi besar lainnya, seperti Jepang, Jerman, dan Inggris.
“India memiliki kondisi untuk ledakan ekonomi yang didorong oleh offshoring, investasi di bidang manufaktur, transisi energi, dan infrastruktur digital nasional yang berkembang,” tulis analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Ridham Desai dan Girish Acchipalia dalam laporan tersebut. 12/1/2022 ).
“Penggeraknya adalah ekonomi dan pasar saham [India] terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini.”
India membukukan pertumbuhan PDB secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 6,3% pada kuartal III 2022, sedikit lebih tinggi dari estimasi polling Reuters sebesar 6,2%. Sebelumnya, India mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,5% yoy pada kuartal kedua 2022, didukung oleh permintaan domestik yang kuat di sektor jasa negara tersebut.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
China Melewati, Ini Negara Terpadat di Dunia Tahun 2023
(pap/pap)